Selasa, 30 November 2010

Laporan Hasil Observasi MBS Kelompok 3

TUGAS KELOMPOK MBS

Disusun Oleh :
Merinda Dian P. ( 292008001 )
Setyo Wahyuningsih ( 292008071 )
Rini Yulianti ( 292008091)
Vidya Mulyawati ( 292008167)
Endriyani Esti F. ( 292008188)
Watiningsih (292008614)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2010
Abstraksi
Salah satu permasalahan pendidikan yang saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Dari berbagai pengamatan dan analisis, faktor - faktor yang menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan adalah penyelenggaraan pendidikan nasional yang selama ini dilakukan secara birokratik-sentralistik, sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sangat tergantung kepada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur sangat panjang, dimana pusat sangat dominan dalam pengambilan kebijakan, sedangkan sekolah hanya berfungsi sebagai pelaksana kebijakan. Kemudian minimnya peran serta masyarakat (PSM), terutama orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan. Kemudian, kebijakan penyelenggaraan pendidikan yang menggunakan pendekatan “input-output analysis” yang tidak dilaksanakan secara konsekuen.
Berdasarkan kenyataan di atas, tentu saja perlu diadakan upaya-upaya perbaikan mutu pendidikan, salah satunya adalah reorientasi penyelenggaraan pendidikan yaitu dari manajemen peningkatan mutu berbasis pusat menuju manajemen berbasis sekolah (MBS). MBS merupakan strategi untuk memperbaiki mutu pendidikan dengan mengalihkan kewenangan pengambilan keputusan dari pusat ke masing-masing sekolah. Keberhasilan sekolah dalam melaksanakan program pendidikan dan pengembangannya perlu didukung dengan efektifitas kepemimpinan pendidikan yang dilakukan oleh eksekutif pendidikan, khususnya kepala sekolah.
Kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan MBS di sekolah. Sebagai seorang edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator (EMASLIM). Kepala sekolah bertanggungjawab dalam membina dan membantu guru yang mengalami kesulitan dalam pelaksanaan program MBS. Kemampuan dalam menggerakkan guru dalam mencapai tujuan MBS merupakan faktor penentu dalam keberhasilan pelaksanaan MBS.
Konsep dasar Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah terjadinya transfer otoritas atau wewenang dan tanggung jawab dalam pengelolaan sekolah dari pemerintah pusat ke tingkat sekolah. Otoritas dan tanggung jawab meliputi aspek-aspek pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan pemeliharaan prasarana dan sarana sekolah, pengelolaan anggaran sekolah, dan pengelolaan monitoring & evaluasi sekolah. Penelitian ini ingin mengetahui otoritas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh pemerintah, sekolah dan komite sekolah dalam pengelolaan sekolah.













PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat kenyataan mutu pendidikan di Indonesia saat ini kurang memuaskan banyak pihak, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara melakukan reformasi pendidikan. Model reformasi yang ditawarkan adalah salah satu bentuk alternatif pengelolaan sekolah dalam program desentralisasi di bidang pendidikan.
Setiap sekolah memiliki ciri khas, karakteristik, dan kebutuhan yang berbeda-beda. Sekolah tidak hanya sebagai pelaksana program-program sekolah, akan tetapi mereka merupakan pihak utama yang harus diberdayakan dalam pengambilan keputusan, dan pengelolaan secara mandiri. karena sekolah paling tahu permasalahan dan kebutuhannya sendiri.
Sekolah Dasar Kanisius Cungkup Salatiga sudah menerapkan MBS. Sejauh mana keberhasilan pelaksanaan MBS dan implementasinya dalam sekolah tersebut. Hal ini yang menjadi tujuan kelompok kami untuk melakukan penelitian tersebut.

B. Rumusan Masalah
SD Kanisius Cungkup merupakan salah satu sekolah katolik yang ada di kota Salatiga. Bagaimana dengan impementasi MBS yang sudah ada, dan sejauh mana keberhasilan MBS di sekolah tersebut.



C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
a. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah.
b. Sekolah lebih mengetahui lagi permasalahan yang sedang terjadi.
c. Sekolah dapat mengetahui alternative pemecahan masalah.
d. Sekolah dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan SD tersebut.
e. Sekolah dapat meningkatkan tingkat profesionalitasnya.

D. Manfaat
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) mempunyai tujuan khusus diantaranya:
a. Meningkatkan kemampuan personil pendidikan (seperti guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, anggota komite sekolah, tokoh masyarakat)
b. Meningkatkan kualitas sekolah
c. Meningkatkan personil pendidikan anggota komite sekolah dan tokoh masyarakat untuk melaksanakan PAKEM di sekolah
d. Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk anggota komite sekolah, orang tua siswa, dan anggota masyarakat dalam urusan pendidikan untuk meningkatkan kinerja sekolah



Kajian Teori

Nurkholis (2003:1), menjelaskan bahwa Manajemen Berbasis Sekolah terdiri dari tiga kata, yaitu manajemen, berbasis, dan sekolah.
Pertama, istilah manajemen memiliki banyak arti. Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai proses mengelola sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan. Ditinjau dari aspek pendidikan, manajemen pendidikan diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah maupun tujuan jangka panjang. Kedua, kata berbasis mempunyai kata dasar basis atau dasar. Ketiga, kata sekolah merujuk pada lembaga tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Bertolak dari arti ketiga istilah itu, maka istilah Manajemen Berbasis Sekolah dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan sumber daya yang berdasar pada sekolah itu sendiri dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam buku Petunjuk Program MBS, kerjasama Pemerintah Indonesia, UNESCO dan Unicef, dinyatakan bahwa MBS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan pengelolaan sekolah dalam rangka desentralisasi pendidikan yang memberikan kewenangan yang lebih luas kepada sekolah untuk mengambil keputusan mengenai pengelolaan sumber daya pendidikan sekolah (manusia, keuangan, material, metode, teknologi, wewenang dan waktu) yang didukung dengan partisipasi yang tinggi dari warga sekolah, orang tua, dan masyarakat, serta sesuai dengan kerangka kebijakan pendidikan nasional dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan (Direktorat TK & SD, 2005: 6).


Dalam bentuk manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS), MBS dapat diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2002:5). Perihal MBS ini, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 51, ayat (1) menyatakan, “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah.” Selanjutnya, penjelasan pasal 51, ayat (1) menerangkan bahwa, “Yang dimaksud dengan manajemen berbasis sekolah/madrasah adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolah/ madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah/madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan”.









PROFIL SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SD Kanisius Cungkup
2. NSS : 102036204031
3. Propinsi : Jawa Tengah
4. Otonomi : Salatiga
5. Kecamatan : Sidorejo
6. Jalan dan Nomor : Jln. Raden Patah No. 1
7. Kode Pos : 50711
8. Telepon : Kode wilayah : 0298 Nomor : 316570
9. Daerah : Perkotaan
10. Status Sekolah : Swasta
11. Kel. Sekolah : Terbuka
12. Akreditasi : Tahun 2005
13. SK : No. Tanggal:
14. Penerbit SK :
15. Tahun berdiri : Tahun 1928
16. Tahun perubahan :
17. Kegiatan belajar mengajar : Pagi
18. Bangunan Sekolah : Milik sendiri
19. Luas Bangunan : p = m, l = m, Luas = m2
20. Jarak ke pusat Kecamatan : 1,5 km
21. Jarak ke pusat Otoda : 1 km
22. Terletak pada lintasan : Kab / Kota
23. Organisasi penyelenggaraan : Organisasi
24. Perjalanan / Perubahan :

















Manajemen Sekolah SD Kanisius, Cungkup, Salatiga
RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH
SD KANISIUS CUNGKUP SALATIGA
JL. RADEN PATAH NO. 1 SALATIGA

RENCANA STRATEGIS
A. Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
Mencerdaskan bangsa lewat pendidikan berdasarkan nilai-nilai kristiani
2. Misi
• Pendidikan yang terbuka untuk umum (terbuka terhadap suku, agama, ras dan golongan apa saja), yang secara akademis bermutu memperhatikan pembentukan kepribadian manusia seutuhnya
• Perhatian khusus untuk tempat-tempat dimana tidak ada pendidikan Katolik sebagai tanda solidaritas dalam tugas mencerdaskan bangsa
• Perhatian khusus untuk mereka yang kemampuan ekonominya terbatas (sekolah Kanisius tidak akan menolak calon murid atas dasar keadaan ekonomi)
• Perhatian khusus terhadap penanaman nilai-nilai abadi manusia, yaitu kejujuran, keadilan, kebenaran, dan kesetiakawanan
• Perhatian khusus terhadap nilai-nilai religius (sadar atau peka terhadap kehadiran Allah yang Maha Kuasa dalam hidup)

3. Tujuan
Dalam kurun waktu 4 tahun ke depan tujuan yang ingin dicapai sekolah antara lain:
• Menjadikan sekolahtempat belajar cinta dan mencintai, berdasarkan hati, kasih, budaya dan norma yang menggembirakan tanpa membedakan status agama
• Menanamkan, menerapkan, memupuk, membina budaya saling menghargai harkat dan martabat anggota warga sekolah dalam kehidupan / berkomunikasi atas dasar kasih dan hati
• Melaksanakan pembiasaan rangka penanaman nilai dan norma serta etika
• Memandirikan anak dalam membangun pemahaman menguasai kompetensi mampu bersaing sehat meningkatkan mutu / kualitas diri agar terbangun citra
• Mencapai standar pencapaian ketuntasan, kompetensi, prestasi dan kelulusan mencapai standar pengelolaaan sekolah: SDM dan kesiswaan, sarana prasarana dan administrasi
• Mencapai standar pembuatan silabus jaringan tema, RP




B. Tujuan SD Kanisius Cungkup
Bertolak dari visi dan misi sekolah dapat dijelaskan beberapa tujuan sekolah guna mencapai visi dan misi tersebut. Untuk mewujudkan visi dan misi sekolah dibutuhkan waktu yang relatif panjang, berikut ini dipaparkan beberapa tujuan sekolah, antara lain:
1. Tamatan SD Kanisius Cungkup Salatiga memiliki pemahaman serta pengalaman nilai-nilai kristiani
2. Tamatan SD Kanisius Cungkup Salatiga memiliki pemahaman serta pengalaman budi pekerti yang luhur
3. Tamatan SD Kanisius Cungkup Salatiga memiliki bekal pengetahuan, keterampilan yang mampu bersaing untuk memasuki sekolah lanjutan yang berkualitas
4. Tamatan SD Kanisius Cungkup Salatiga dapat menerapkan pemahaman, pengalaman budi pekerti yang luhur, pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari dengan adanya kemajuan IPTEK yang semakin cepat.









SUSUNAN ANGGOTA KOMITE SD KANISIUS CUNGKUP
Pelindung : Yayasan Kanisius Pusat
Penasehat : Kepala Sekolah SD Kanisius Cungkup
Ketua : Supriyono
Wakil : Wawan
Sekretaris : 1. Adi
2. Cornelius
Bendahara : 1. Widyastuti
2. Sri Maryati
Koordinator Bidang Pendidikan:
Anggota : 1. Paulus
2. Silvanus
Koordinator Bidang Sarana dan Prasarana:
Anggota : 1. Suwanto 3. Jatmiko
2. Purnomo 4. Bandi

Koordinator Bidang Humas:
Anggota : 1. Andi
2. Teovilius
3. Antonius Murais
Koordinator Bidang Usaha Dana:
Anggota : 1. Toni F. Wakung 3. Hesti
2. Agus Samiyono
Data Keadaan Personal
No Nama Jabatan Tempat/Tgl Lahir L/P Agama Pendidikan Golongan Gaji Pokok Mengajar
Kelas
1 M Budi Haningsih, S.Pd KS Srg, 09-01-61 P Katolik S1 III B 1.773.000 KS
2 Y Sumarno, A.Md Guru Kelas Byl, 16-08-52 L Katolik D2 PGSD III D 1.785.400 IV
3 PD Kamidjan, A.Md Guru Kelas Purj,25-02-54 L Katolik D2 PGSD III C 1.636.900 V
4 Anna Ramisah Guru Kelas Smg, 23-03-63 P Katolik SPG III A 1.589.200 VI
5 Y Andhika Widya, A.Md Guru Kelas Srkt, 20-01-84 P Katolik D2 PGSD II A 1.007.300 I
6 Ign Darmin Penjaga Sekolah Smg, 03-07-58 L Katolik SMA II A 1.276.000 -
7 FX Subandi Penjaga YKP Smg , 15-12-68 L Katolik SMA I D 1.176.200 -
8 Kornelius Suwignya, A.Ma Guru Kelas Smg , 14-09-87 L Katolik D2 PGSD - 850.000 II
9 Drs Antonius Pujo S Guru Kelas Smg, 18-05-60 L Katolik S1 II D III
10 M Evi Mirawati ,SE Guru WB Ygya, 23-05-77 P Katolik S1 -
11 Aprilianawati Guru WB Smg , 20-04-90 P Katolik SMA -


KEPALA SEKOLAH, GURU, PEGAWAI ADMINISTRASI, PETUGAS PERPUSTAKAAN DAN PENJAGA SEKOLAH


1. Kepala Sekolah dan Guru menurut Jabatan, Jenis Kelamin dan status kepegawaian

Status Kepegawaian Jabatan Jumlah
Kepsek Guru
Kelas Agama Penjas Bhs. Inggris Mulok
L P L P L P L P L P L P L P L + P

1. PNS 1 1 1
2. BUKAN PNS
a. Tetap Yayasan 1 1 2 1 3 4
b. Tidak Tetap/ Honor 1 1 1 1 2 3
c. Guru Bantu Daerah
Jumlah 1 3 2 1 1 3 5 8


2. Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Administrasi, Petugas Perpustakaan dan Penjaga Sekolah menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin
Jabatan Ijazah Tertinggi
< SLTA SLTA PGSLTP/ D1 PGSLTA/ D2 Sarmud/ D3 D4 / S1 S2 / S3 Jumlah Keg. Bkn. Keg Keg. Bkn. Keg Keg. Bkn. Keg L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P Kepala Sekolah 1 1 Guru Tetap 1 2 1 2 2 Tidak Tetap/ Honor 1 2 1 2 Bantu Pusat Bantu Daerah Jumlah Guru 2 2 1 2 3 4 Jumlah Guru + KS 2 2 1 1 2 3 5 Tenaga Administrasi Petugas Perpustakaan Penjaga Sekolah/ Pesuruh 1 1 KEUANGAN SEKOLAH Rincian Penerimaan (dalam ribuan) No. Sumber Dana Jumlah (ribuan) 1 Saldo Awal Tahun 2,250 2 Pemerintah: 262,895 a. APBN (BOS) 53,972 b. APBD Provinsi (Bantuan Provinsi) 94,000 c. APBD Kab/Kota (Gaji, Kesra, dll) 114,923 3 Masyarakat/ Orang Tua 76,350 a. Uang Pangkal/ gedung siswa baru b. SPP 76,350 c. Lainnya 4 Donasi 75,242 a. Yayasan 73,442 b. Hibah, Bea Siswa, dll 1,800 c. Lainnya 5 Lain-lain 3,198 Jumlah Penerimaan 419,935 SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN 1. Jumlah Ruang menurut Jenis, Status Kepemilikan dan Kondisi No. Jenis Ruang Milik Bukan Milik Baik Rusak Ringan Rusak Berat Sub-Jumlah 1 Ruang Kelas 6 2 8 2 Ruang Perpustakaan 1 1 3 Laboratorium IPA 0 4 Ruang Kepala Sekolah 1 1 5 Ruang Guru 1 1 6 Ruang Komputer 1 1 7 Tempat Ibadah 0 8 Ruang Kesehatan (UKS) 1 1 9 Kamar Mandi/ WC Guru 1 1 10 Kamar Mandi/ WC Siswa 4 4 11 Gudang 0 12 Ruang Sirkulasi/ Selasar 0 13 Tempat Bermain/ Tempat Olahraga 1 1 2. Buku Pegangan, Guru dan Siswa tiap Mata Pelajaran Mata Pelajaran Jumlah Buku Pegangan Guru Pegangan Siswa/ Teks 1. PKn 16 Judul 16 eks. 6 Judul 786 eks. 2. Bahasa Indonesia 16 Judul 16 eks. 12 Judul 1572 eks. 3. Matematika 16 Judul 16 eks. 12 Judul 1572 eks. 4. IPA 16 Judul 16 eks. 6 Judul 786 eks. 5. IPS 16 Judul 16 eks. 6 Judul 786 eks. 3. Jumlah Buku Bacaan (fiksi dan non fiksi) dan Buku Sumber (kamus, atlas, ensiklopedia) yang ada di Perpustakaan Buku Bacaan Buku Sumber 919 Judul 3676 eksemplar 60 Judul 788 eksemlar 4. Jumlah Alat Peraga/ Praktik (Satuannya bisa perangkat, set, unit atau buah) PKn Bhs. Indonesia Matematika IPA IPS Olah raga 4 set 8 set 4 set 3 set 2 perangkat 5. Jumlah Perlengkapan Sekolah/ Madrasah menurut Kondisi Kondisi Meja Kursi Lemari Papan Tulis Komputer Siswa KS/ Guru/ TU Siswa KS/ Guru/ TU Baik 65 14 130 10 10 9 2 Rusak 5 4 10 7 4 1 SISWA, KELAS, (ROMBONGAN BELAJAR), DAN DAFTAR NILAI UJIAN SEKOLAH 1. Penerimaan Siswa Baru tingkat 1 Asal Siswa Rencana Penerimaan Pendaftar Siswa diterima ditingkat 1 L p L +P L P L+P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Tamatan TK 11 13 24 11 13 24 2. Bukan TK 2 2 2 2 Jumlah 13 13 26 13 13 26 2. Siswa Baru tingkat 1 menurut umur dan jenis kelamin Jenis Kelamin Siswa Baru Tingkat 1 Menurut Umur Jumlah Siswa Baru ≤ 5 tahun 6 tahun 7 tahun 8 tahun 9 tahun >=10 tahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1.Laki –laki 12 1 13
2.Perempuan 13 13
Jumlah - 25 1 - - - 26

3. Siswa mengulang dan putus sekolah menurut tingkat dan jenis kelamin

Siswa Tingkat I Tingkat II Tingkat III Tingkat IV Tingkat V Tingkat VI Jumlah
L P L P L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1. Mengulang 1 2 2 2 1 1 5 4
2. Putus sekolah - -





PEMBAHASAN

Berdasarkan 3 Pilar MBS yaitu MS (Managemen Sekolah), PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan), dan PSM (Peran Serta Masyarakat):
1. MS (Managemen Sekolah)
SD Kanisius Cungkup telah memiliki visi dan misi yang jelas dan memiliki RKS serta RKAS yang sistematis dan telah diperbaharui yang memuat rencana pemeliharaan sekolah dengan tingkat ketercapaian RKAS sebesar 80%. Sekolah tersebut juga memiliki sarana dan prasarana dengan kondisi baik, memiliki data ketenagaan dan siswa serta tata tertib guru dan siswa. Kepala Sekolah dan guru selalu meningkatkan kemampuan profesionalnya dengan mengikuti berbagai kegiatan diantaranya K3S, Penataran sesuai dengan mata pelajaran, KKG, dan Seminar (Workshop).

2. PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)
SD Kanisius Cungkup telah memiliki Program Semester dan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Silabus pembelajaran tersedia untuk semua mata pelajaran atau tema. Sedangkan RPP dan perangkatnya tidak tersedia untuk semua mata pelajaran atau tema. Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar secara berkelompok sudah efektif, tetapi siswa cenderung takut untuk bertanya atau mengemukakan pendapat. Guru mengkondisikan siswa-siswa yang kurang aktif agar menjadi aktif. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam KBM monoton atau kurang bervariasi. Guru mendorong siswa melakukan refleksi di akhir pelajaran. Tidak semua kelas tersedia sudut baca karena buku-buku sudah berada di ruang perpustakaan. Buku-buku yang ada di perpustakaan adalah buku fiksi dan non fiksi.


3. PSM (Peran Serta Masyarakat)
Komite Sekolah melakukan fungsi-fungsi sebagai pendukung, pemberi pertimbangan, pengontrol, dan mediator meskipun tidak berjalan secara kontinyu. Komite sekolah dilakukan berdasarkan pemilihan. Pengurus komite sekolah memahami tugas dan fungsinya masing-masing tetapi masih perlu pendampingan. Program Komite sekolah tetap berjalan dan terlaksana, walaupun program tersebut tidak tertulis. Sedangkan prosentase keterlaksanaan program Komite sekolah 75% sudah tercapai. Tingkat partisipasi orang tua dalam membimbing dan mengamati belajar siswa di rumah sebesar 75%. Orang tua tidak banyak mendapat informasi tentang proses penyusunan kurikulum mata peajaran sekolah karena sosialisasi dilaksanakan hanya pada awal tahun ajaran baru. Masyarakat ikut membantu dalam penyelenggaraan kegiatan sekolah seperti dana, pemikiran, barang, tenaga, dan keamanan. Pengurus komite tidak menyusun laporan secara tertulis kepada sekolah terkait kegiatan yang dilakukan.











PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, kelompok kami menyimpulkan bahwa pelaksanaan MBS di SD Kanisius Cungkup Salatiga sudah terlaksana dengan baik, tetapi belum maksimal. Hal ini terlihat dari peran stakeholder yang belum optimal. Dimana sekolah telah memiliki manajemen sekolah yang baik, tetapi PAKEM dan PSM belum mendukung keberhasilan MBS.

Saran
Saran dari kelompok kami:
1. Sekolah sebaiknya lebih sering mengikutsertakan guru-guru dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan profesionalnya
2. Sekolah menumbuhkan kesadaran orang tua untuk lebih memperhatikan anaknya dalam meningkatkan prestasi belajarnya
3. Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
4. Sekolah meningkatkan hubungan kerja sama dengan orang tua siswa dan masyarakat sekitar

tugas observasi mbs


LAPORAN HASIL OBSERVASI
 MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
MI MA’ARIF KEJIWAN WONOSOBO
Dosen Pengampu Prof. Dr. Slameto, M.Pd




Disusun oleh :
David Kristian S.                     (292008025)
Suti Rahayu                             (292008192)
Lilik Sutarminingsih                 (292008076)
M. Agung Setyo N.                  (292008124)
Gregorius Ivan D.J.                  (292008159)
Yahya Jaka S.                          (292008172)


PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2010


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan observasi di MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF KEJIWAN dengan baik. Laporan hasil observasi ini disusun sebagai tugas matakuliah Manajeen Berbasis Sekolah yang di bimbing oleh Dosen pembimbing matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah.
            Dalam menyusun laporan observasi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
  1. Bapak Prof. Dr. Slameto, M.pd. selaku Dosen matakuliah.
  2. Bapak  Tugiyat, selaku Kepala Sekolah MI Ma’arif Kejiwan.
  3. Semua guru dan staff MI Ma’arif Kijiwan
  4. Kedua orang tua kami yang telah memberikan Do’a dan dukungan baik moril maupun materiil.
  5. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan motivasi dan semangat untuk lebih baik.


Semoga hasil laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya calon guru.

Salatiga,     Oktober 2010
Ttd




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai salah satu fakultas dalam lingkup Universitas Kristen Satya Wacana adalah salah satu lembaga yang mencetak lembaga kependidikan yang dalam usahanya tidak lepas dari tujuan pendidikan.

Untuk memantapkan tercapainya tujuan pendidikan, maka hubungannya dengan observasi agar dapat melihat secara langsung proses belajar mengajar dan lingkup pembelajaran disekolah termasuk didalamnya tiga pilar MBS di Sekolah Dasar MI. Dari kegiatan tersebut mahasiswa calon guru diharapkan dapat mengamati, memilih dan menganalisa kegiatan serta melihat proses kegiatan belajar mengajar agar kelak dapat menjadi guru yang profesional.

B.     Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan observasi MBS ini adalah agar setelah melaksanakan observasi mahasiswa mampu:
1.      Memenuhi tugas mata kuliah MBS
2.      Mempersiapkan diri sebagai guru yang profesional
3.      Mengetahui program-program MBS yang dilakukan di MI Ma’arif Kejiwan, Wonosobo.
C.     Bahan observasi
Dalam kegiatan ini yang diobservasi adalah sebagai berikut:
1.      Kurikulum Sekolah MI Ma’arif  Kejiwan
2.      Visi, Misi dan Rencana Program Sekolah MI Ma’arif  Kejiwan
3.      Tiga pilar MBS
4.      Struktur Organisasi Sekolah MI Ma’arif  Kejiwan
5.      Tata tertib Sekolah MI Ma’ arif  Kejiwan


D.    Waktu dan Tempat
1.      Waktu Observasi
Observasi ini dilaksanakan pada tanggal  23 Oktober 2010 dan 5 November 2010
2.     Tempat Observasi
Pelaksanaan observasi di MI Maa’rif  Kejiwan Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo.
3.       Metodologi Penelitian
Data hasil kegiatan ini kami lakukan dengan cara observasi dan wawancara kepada Kepala Sekolah dan Guru di MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo
















BAB II
PEMBAHASAN

A.    KAJIAN TEORI

1.      Konsep MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
 a.       Pengertian Manajemen berbasis Sekolah MBS
Istilah Manajemen berbasis Sekolah merupakan terjemahan dari School Based Management. Istilah ini pertama kali muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai mempertanyakan relevansi pendidikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat setempat.
1. Manajemen berbasis sekolah adalah salah satu bentuk alternative pengelolaan sekolah dalam program desentralisasi dibidang pendidikan.
2. Manajemen berbasis Sekolah adalah suatu bentuk administrasi pendidikan dimana sekolah menjadi unit pertama dalam pengambilan keputusan.
3. Manajemen Berbasis Sekolah adalah merupakan model pengelolaan dengan memberikan kewenangan pada tingkat sekolah untuk mengelola sekolahnya sendiri secara langsung.

Jadi, MBS adalah sebuah sistem yang memberi kebebasan sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan admisistrasi sekolah, kurikulum, dan lain-lain. Dengan kewenangan yang telah diberikan secara otonomi oleh penyelenggara pendidikan yang bersangkutan/pemerintah.
2.    Penerapan MBS

Penerapan MBS memiliki manfaat, terutama dalam hal:
1.      Memperkenankan orang-orang yang kompeten di sekolah untuk mengambil keputusan gunanya untuk meningkatkan pembelajaran.
2.      Memberikan kesempatan kepada komunitas sekolah (guru, staf sekolah, orang tua dan masyarakat) dalam keterlibatan mengambil keputusan kunci (prioritas)
3.      Memfokuskan akuntabilitas pada keputusan yang telah diambil
4.      Mengarahkan pada kreativitas dan fleksibilitas yang lebih besar dalam mendesain program sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa
5.      Mengatur ulang sumber daya untuk mendukung tujuan yang dikembangkan sekolah
6.      Mengarahkan pada penganggaran yang realistic yang mendorong pada penganggaran yang realistic yang mendorong orang tua dan guru semakin menyadari akan status keuangan sekolah, batasan pembelajaran dan biaya dari setiap program
7.      Meningkatkan moral para guru dan memelihara kepemimpinan baru pada setiap tingkat
8.       Meningkatkan kuantitas, kualitas,dan fleksibilitas komunikasi di antara sekolah

3.    Tujuan MBS
a)      Tujuan Umum
·         Mengembangkan model untuk memberdayakan sekolah melalui pelaksanaan MBS   
·         Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
·         Peran serta masyarakat

b)     Tujuan Khusus
·      Meningkatkan kemampuan personil pendidikan, meliputi : guru, kepala sekolah, pengawas, anggota komite sekolah dan tokoh masyarakat.
·      Meningkatkan personil pendidikan anggota komite sekolah dan tokoh masyarakat untuk melaksanakan PAKEM di sekolah
·      Meningkatkan peran serta masyarakat.

c)      Tujuan Akhir MBS
·         Penerapan MBS ditujukan untuk meningkatkan kinerja sekolah yang dilaksanakan dengan prinsip-prinsip MBS yang baik. Meliputi kualitas, efektifitas, produktivitas, efisiensi, inovasi dan surplus pendanaan sekolah.



B.     PROFIL SEKOLAH
 Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kejiwan
Alamat              : Jl Kyai Wonobodro no. 03
              Kejiwan Wonosobo 56311
Kecamatan      : Wonosobo
Kabupaten       : Wonosobo
Propinsi           : Jawa Tengah

1.      MBS di MI Ma’rif Kejiwan
a)      Sebuah simbol agar sekolah menjadi lebih maju dan lebih baik
b)      Menjadi legalitas untuk menghadapi masyarakat yang masih rendah pendidikan agar mengembalikan bagaimana masyarakat membutuhkan MI.

2.      Tujuan MBS di MI Ma’rif Kejiwan
a) Mewujudkan manajemen secara optimal dalam sumber daya yang ada agar lebih jelas arah kedepannya.
b) Mengembangkan peserta didik kepribadiannya dengan baik
c) Membuat agar menjadi kebanggaan masyarakat sebagai nasionalisasi yang akan ditempuh

3.      Pelaksanaan MBS di MI Ma’rif Kejiwan
a)      Kedalam program Visi + Misi
b)      Kedalam program strategis
c)      Kegiatan rutin (ekstrakurikuler)
d)     MI dan masyarakat tidak menggunakan srtuktur MBS akan tetapi MBS langsung terjun kelapangan.

4.      KTSP di MI Ma’rif Kejiwan
(membuat sendiri tercantum dalam Visi dan Misi)


5.      Administrasi di MI Ma’rif Kejiwan
·         Mengacu pada masyarakat
·         Dari Depag

b)      Organisasi Kepemimpinan
Masyarakat dan orangtua


         Komite Sekolah


          Kepala Sekolah


                Guru


                 Siswa

c)      Tahapan-tahapan MBS
Merencanakan strategi belajar mengajar akan tetapi langsung terjun ke lapangan.

Visi dan Misi Sekolah
MI Ma’arif Kejiwan menetapkan misi        
“MENGGALI POTENSI, MEMACU PRESTASI, LUHUR DALAM BUDI”
Indikator Visi :
1.        Menggali dan mengembangkan potensi Peserta didik :
a.         Potensi Personal kepribadian
b.        Potensi intelektual
c.         Potensi sosial
d.        Potensi spiritual

Mengembangkan potensi Madrasah yang inovatif dalam :
a.         Pengayaan  ide pembaharuan
b.        Peka terhadap perkembangan
c.         Berorientasi ke masa depan
2.        Memacu prestsi Peserta Didik yang unggul dalam bidang :
a.         Prestasi akademik
b.        Prestasi non akademik

3.        Terwujudnya generasi umat yang santun dalam bertutur dan berperilaku, sebagai  implementasi dari pengalaman pembiasaan pelaksanaan ibadah.

2.         Misi Madrasah
1.    Menumbuhkembangkan bakat dan kemampuan peserta didik melalui
     program pengembangan diri yang inovatif dan islami
2.    Menyelenggarakan proses pendidikan yang berkualitas dalam   
     pencapaian prestasi  akademik dan non akademik
3.    Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif, islami,
     kreatif dan  Menyenangkan
4.    Memfasilitasi peningkatan kompetensi peserta didik dan tenaga  kependidikan  dalam bidang olah raga dan kesenian
5.    Membiasakan sholat berjamaah dan hafalan juz ‘Amma
6.    Melengkapi sarana prasarana madrasah sesuai dengan kemampuan untuk memenuhi standar pelayanan minimal
7.    Memberikan layanan bimbingan kepada siswa guna mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa
8.    Menumbuhkan semangat kekeluargaan dan motivasi warga madrasah untuk meningkatkan profesionalisme melalui berbagai pelatihan
9.    Meningkatkan ketaqwaan, mengembangkan disiplin melalui berbagai kegiatan kesiswaan, keagamaan dan ekstra kurikuler.
10.     Menciptakan madrasah yang unggul dalam perolehan nilai Ujian Nasional dan ujian mutu pendidikan.

3.      Tujuan Sekolah
a.    Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
b.    Siswa sehat jasmani dan rohani
c.    Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan untuk   melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
d.   Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya
e.    Siswa kreatif, terampil dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus.















                                                 STRUKTUR ORGANISASI
MI MA’ARIF KEJIWAN











TUGIYAT










BENDAHARA


KA. TU


HARTINI


YULIA EKO N

















WAKAMAD KURIKULUM

WAKAMAD KESISWAAN

WAKAMAD SARPRAS
ELITA

GHOFIR

AMIR MUANAS































KLS. 1
KLS. 2

KLS. 3


KLS. 4

KLS. 5

Hartini
KLS. 6
Humaida
Eni

Nur Farida


Ghofir
Nur Khamah










GURU MAPEL
















B.Ing
B.Arab
B.Indo
IPA
Aqidah
BTQ
Penjas
Sudiyanto
Dwi M
Yulia EN
Elita
Atik
Efiana L
Amir M
















PERPUS
PENJAGA
UKS
KOPERASI



















SATPAM

PENJAGA MALAM

TUKANG KEBUN































                                                Peran Serta Masyarakat (PSM)


Berupa :
1.      Sekolah mengadakan rapat dengan wali murid untuk membicarakan dana BOS.
2.      Hasil :
a.       Dana BOS diberikan kepada yang kurang mampu
b.      Dana BOS digunakan untuk membangun ruang kelas atau ruang-ruang untuk menunjang proses belajar mengajar  (ruang laboratorium, perpustakaan, kesehatan dan toilet)
c.       Dana BOS digunakan untuk mencukupi fasilitas kelas. Misalnya : papan tulis, kursi, meja, alat-alat peraga penunjang proses belajar mengajar.

3.      Sekolah juga sering mengadakan rapat dengan wali murid tentang pembelajaran murid dirumah, apakah murid benar-benar belajar atau tidak












                                              TATA TERTIB SEKOLAH
HAL MASUK SEKOLAH
1.    Semua murid harus masuk sekolah selambat-lambatnya 5 menit sebeum pelajaran dimulai.
2.    Murid yang datang terlambat tidak diperkenankan langsung masuk kelas, melainkan harus melapor terlebih dahulu kepada guru piket.
3.      a.   Murid absent, hanya karena sungguh–sungguh sakit/keperluan yang sangat penting.
  1. Urusan keluarga harus dikerjakan diluar sekolah atau waktu libur sehingga tidak menggunakan hari sekolah.
  2. Muid yang absent waktu masuk kembali, harus melapor kepada Kepala Sekolah dengan membawa surat-surat yang diperlukan.
  3. Murid tidak diperbolehkan meninggalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung.
  4. Kalau seandainya murid sudah merasa sakit di rumah, maka sebaiknya tidak masuk.

KEWAJIBAN MURID
1.    Taat kepada guru-guru dan Kepala Sekolah
2.    Ikut bertanggung jawab atas kebersihan, keamanan, ketertiban kelas dan sekolah pada umumnya.
3.    Ikut bertanggungjawab atas pemeliharaan gedung, halaman, perabot dan peralatan sekolah.
4.    Membantu kelancaran pelajaran baik dikelasnya maupun di sekolah pada umumnya.
5.    Ikut menjaga nama baik sekolah, guru dan pelajar pada umumnya, baik di dalam maupun di luar sekolah.
6.    Menghormati guru dan saling harga menghargai antar sesame murid.
7.    Melengkapi diri dengan keperluan sekolah.
8.    Murid yang membawa kendaraan agar menempatkan di tempat yang telah ditentukan dalam keadaan terkunci.
9.    Ikut membantu agar TATA TERTIB SEKOLAH dapat berjalan dan ditaati.

LARANGAN MURID
1.            Meninggalkan sekolah selama pelajaran berlangsung. Penyimpangan dalam hal ini hanya dengan ijin Kepala Sekolah.
2.            Membawa barang elektronik / HP ke sekolah.
3.            Menerima surat-surat atau tamu sekolah.
4.            Memakai perhiasan yang berlebihan serta berdandan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
5.            Merokok didalam dan diluar sekolah.
6.            Meminjam uang dan alat-alat pelajaran antar sesame murid.
7.            Mengganggu jalannya pelajaran baik terhadap kelasnya maupun terhadap kelas lain.
8.            Berada di dalam kelas selama waktu isirahat.
9.            Berkelahi dan main hakim sendiri jika menemui persoalan anatar teman.
10.        Menjadi perkumpulan anak-anak nakal dan geng-geng terlarang.

HAL PAKAIAN DAN LAIN-LAIN
1.    Setiap murid wajib memakai seragam sekolah lengkap sesuai dengan ketentuan sekolah.
2.    Murid-murid putri dilarang memelihara kuku panjang dan memakai alat kecantikan kosmetik yang lazim digunakan oleh orang-orang dewasa.
3.    Rambut dipotong rapi bersih dan terpelihara.
4.    Pakaian olahraga sesuai dengan ketentuan sekolah.

HAK-HAK MURID
1.    Murid-murid berhak mengikuti pelajaran selama tidak melanggar TATA TERTIB.
2.    Murid-murid dapat meminjam buku-buku dari perpustakaan sekolah dengan mentaati peraturan perpustakaan yang berlaku.
3.    Murid-murid berhak mendapat perlakuan yang sama dengan murid-murid yang lain sepanjang tidak melanggar peraturan TATA TERTIB.

LAIN – LAIN
1.    Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan TATA TERTIB  ini diatur oleh sekolah.
2.    Peraturan TATA TERTIB sekolah ini berlaku sejak diumumkan.
Catatan : Semua orang tua / wali dimohon secara sadar dan positif membantu agar peraturan TATA TERTIB sekolah


C.    HASIL OBSERVASI

              Pelaksanaan MBS di MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo sudah dimulai sejak tahun pelajaran 2007. SD MI Ma’arif Kejiwan Wonosobo 01 merupakan Madrasah Ibtidaiyah  dibawah koordinasi instansi Depag.
Tabel
Hasil Observasi MBS di MI Kejiwan Wonosobo
No
Pilar dan Prinsip-prinsip MBS
A
B
C
D
E
1
Transparasi




2
Kebersamaan




3
Akuntanbilitas




4
Partisipatif




5
Keberlanjutan




6
Menyeluruh




7
Kemandirian




8
Berorientasi pada mutu




9
Pencapaian SPM




10
Pencapaian untuk semua




11
PAKEM




Ket :
A : baik sekali
B : baik
C : cukup
D : kurang
E : kurang sekali

BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indoneia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang mengacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) juga merupakan kebijakan yang sangat strategis dalam rangka pengembangan kemampuan sekolah sesuai dengan kemampuan dan keunggulan sekolah. MBS diprakarsai oleh tiap sekolah dan masing – masing daerah serta terdapat tindak lanjut dari setiap tingkat manajemen sampai dengan pada tingkat pusat. Berdasarkan hasil dari observasi yang kami lakukan di SD MI Ma’arif Kejiwan menunjukkan bahwa implementasi dari pelaksanaan MBS di sekolah berkriteria baik.










DAFTAR PUSTAKA

1.      Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
2.      Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Jakarta.
3.     http://www.ed.gov/pubs/OR/consumerguides/ index.html
4.      Materi Kuliah MBS, dosen pengampu Prof. Dr. Slameto, M.pd.