Rabu, 01 Desember 2010

Tugas Laporan MB

Tugas MBS

MAKALAH OBSERVASI
Manajemen Berbasis Sekolah Standar Nasional
SD Kristen Karmel 2 Tekelan
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Slameto, M.Pd

Disusun oleh   :
Kelas D
Anggota :
1.      Erik Edi Nugroho                                     292008045
2.      Berti Muryan Susanto                               292008176
3.      Deny Risnanto                                          292008144
4.      Dedi Yusuf                                               292008200
5.      Yudhan Murdianto                                   292008005
6.      Galih Yudha Nugraha                               292008047

Program Studi SI Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2010

KATA PENGANTAR

       Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat kasih penyertaan perlindungan dan pertolongannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan observasi ini.
Kegiatan observasi ini untuk memenuhi tugas wajib mata kuliah Manejemen Berbasis Sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan di SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga.
Selama pelaksanaan observasi ini sampai dengan selesainya penulisan laporan ini, kami telah memperoleh bantuan baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih pada :
  1. Bapak Prof. Dr. Slameto. M.Pd ; selaku Dosen Pengampu mata kuliah Profesi Keguruan.
  2. Bapak  Loso SE,selaku Kepala Sekolah SD Kristen Karmel 2 Tekelan, yang telah memberi izin pelaksanaan kegiatan observasi serta menyambut kami dengan baik.
  3.  Bu Ngatemi selaku guru,semua Guru dan staf SD Kristen Karmel 2 Tekelan yang telah berkenan membantu pelaksanaan kegiatan observasi.
  4. Semua pihak dan teman-teman lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, atas segala bantuannya.
       Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, maka kami mohon maaf atas kekurangannya. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan laporan.
       Akhir kata dengan segala kerendahan hati, kami berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Salatiga, November 2010
                                                                                                  

ABSTRAKSI

            Dalam bidang Pendidikan MBS adalah suatu cara pengelolaan sekolah. MBS sudah benyak diterakan di benyak Negara. Pemerimtah kitapun memasukan MBS ini didalam 8 standart Pendidikan.
Menurut hasil penelitian balitbang diknas menunjukkan bahwa manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Hal ini menunjukan bahwa manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
MBS juga menunjuk pada pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Baik tujuan jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. Disini Sekolah diberikan hak otonom atau kewenagan untuk mengembangkannya sendiri. Hak otonomi ini luas, meliputi pada  tingkat sekolah (perlibatan masyarakat ) dalam kerangka kibijakan pendidikan nasional. MBS menuntut perubahan tingkah laku kepala sekolah, guru, dan tenaga administrasi dalam mengoperasikan sekolah.
SD Krisren Karmel 2 adalah salah satu sekolah yang sudah menjalankan Manajemen Berbasis Sekolah. Dan dengan MBS yang sudah mulai berjalan terdapat indikator perubahan yang membuat sekolah ini semakin mempunyai integritas terhadap tingkat pendidikan siswa-siswanya.

Bab I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Kita sadari  bahwa mutu pendidikan di Indonesia selama ini masih kurang memuaskan , maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan melakukan reformasi pendidikan, model reformasi  yang ditawarkan adalah salah satu bentuk alternatif pengelolaan sekolah dalam program desentralisasi di bidang pendidikan. Inti kegiatan sekolah yaitu Proses Belajar Mengajar kurang bisa diperbaiki jika program pengelolaan masih dijalankan secara terpusat.
Sejak tahun 2007, SD Krisren Karmel 2 sudah menerapkan MBS. Didalam kurun waktu 3 tahun bagaimana perjalanan dan  seberapa tingkat keberhasilan yang sudah dicapai, hal ini menjadi tugas kami untuk mengobservasinya. Dan ini juga menjadi tugas dari mata kuliah MBS.
B.     Rumusan Masalah
SD Kristen  Karmel 2 adalah salah satu SD yang menerapkan MBS didalam pengelolaan sekolah mereka. Bagaimana perjalanan MBS disitu dan seberapa besar tngkat keberhasilannya.
C.    Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
a.    Untuk memenuhu tugas mata kuliah MBS.
b.    Menganalisis kekurangan dan kelebihan yang terdapat dalam sekolah.
c.    Untuk mengetahui peluang serta ancaman baik dari luar ayaupun dalam lingkungan sekolah.
d.   Memberi motivasi kepada Kepala SEkolah, Guru dan semua pihak yang dalam partisipasi mereka, untuk mencapai visi dan misi yang sudah ditetapkan.
e.    Meningkatkan sifat professional dalam bekerja.
D.    Manfaat
Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ) mempunyai tujuan khusus diantaranya :
a.    Meningkatkan kemampuan personil pendidikan (seperti guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, anggota komite sekolah, tokoh masyarakat)
b.    Meningkatkan kualitas sekolah
c.    Meningkatkan personil pendidikan anggota komite sekolah dan tokoh masyarakat untuk melaksanakan PAKEM di sekolah
d.   Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk anggota komite sekolah, orang tua siswa, dan anggota masyarakat dalam urusan pendidikan untuk meningkatkan kinerja sekolah
B.       Hipotesa
              Hipotesa yang kami berikan adaalah bahwa SD Kristen Karmel 2 pastimempunyai perubahan yang positif karena adanya penerapan MBS. Walaupun begitu pasti juga daneberapa hal yang masih perlu diperbaiki.

Bab II
Pelaksanaan Penelitian

A.    Lokasi dan waktu penelitian
  1. Lokasi Penelitian
          SD yang kami pilih adalah SD Kristen Karmel 2 didesa Tekelan. Sebuah SD yang letaknya mungkin kurang strategis, dengan harapan untuk membuktikan pemerataan penerapan MBS.
  1. Waktu Penelitian
          Kami memerlukankan waktu 1 hari di dalam meneliti penerapan MBS di SD Kristen Karmel 2,. Dengan mengunakan metode wawancara langsung kepada Kepala Sekolah, beliau bernama Loso S.E.
B.     SUBYEK PENELITIAN
            Subyek penelitian kami fokuskan kepada kepala sekolah. Dengan anggapan beliau sebagai orang pertama yang bertanggung jawab serta tahu apa saja yang kebutuhan sekolah ini.

C.    VARIABEL PENELITIAN
            Manajemen sekolah, PAIKEM dan PSM ( Peran Serta Masyarakat ) adalah 3 pilar yang menjadi MBS. Dan ketiga hal ini akan subyek kami didalam melakukan penelitian di SD Kristen Karmel 2 ini.
D.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
            Dengan mengunakan metode wawancara langsung kepada beliau bapak Loso S.E selaku Kepala Sekolah SD Kristen Karmel 2. Dengan harapan beliau adalah orang yang tahu dan yang paling bertanggung jawab atas kebutuhan-kebutuhan yang deperlukan di sd ini.

Bab III
Pembahasan

I. Hasil Penelitian
A. Sejarah MBS di SD N Kutowinangun 01
SD Kristen Karmel 2 mulai menerapkan MBS dari tahun 2007. 3 tahun bukanlah waktu yang pendek, jadi mereka sudah terbiasa mengenai MBS.
Dibawah kepemimpinan bapak Suwarno selaku kepala sekolah SD Kristen Karmel yang dulu, SD inimulai menerapkan MBS. Beliau jugalah aktor utamanya, orang pertama yang mencetuskan penerapan MBS di sd ini.
Semenjak diterapkannya MBS di SD ini guru serasa mempunyai tanggung jawab yang penting didalam proses pembelajaran. Karena mereka ilberi hak sepenuhnya didalam mengembangkan kegiatan pembelajaran didalam memberikan materi yang akan disajikan.Hal ini malahan melahirkan motivasi yang baru bagi mereka, menantang mereka untuk mengembangkan kretivitas yang mereka miliki.
Sebagaimana latar belakang SD Kristen Karmel 2 adalah SD Kristen, maka visi dan misi pembangunun moral anak mendapat porsi yang lebih. Lebih lagi dengan pandangan bahwa moral anak pada zaman sekarang banyak sekali mengalami penurunan.Dengan adanya MBS sd ini mendapat bantuan yang lebih, karena sekolah diberikan hak otoritas untuk mengembangkan pengelolaan disekolah ini. 
SD ini mencoba kantin kejujuran untuk membangun moral anak mengenai hal kejujuran, tidak hanya memberikan konsep tentang kejujuran akan tetapi juga melaih anak untuk selalu melakukan kejujuran di dalam segala kegiatan mereka.
Selain itu siswa disini juga diajarkan untuk menghargai orang lain Khususnya orang yang lebih tua dari mereka. Dimulai menghormati guru mereka masing-masing, lewat menegur atau berjabat tangan dengan guru jika berpapasan. Gurupun begitu pula, dituntut untuk member contoh moral yang baik kepada para siswa.
Melalui MBS pula  SD Kristen Karmel 2 dapat memperoleh suatu hal yang membanggakan. Karena diberi kewenangan untuk mengembangkan potensi yang ada, SD ini mencoba mengembangkan seni tari Kuda Lumping didalam salah satu programnya.Dan hasilnya lewat seni tari Kuda Lumping ini merka dapat memenangkan perlombaan di tingkat Kecamatan.
Sebagai bukti penerapan MBS, berikut ini adalah Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah SD Kristen 2 tahun 2010;
 

RENCANA KEGIATAN ANGGARAN SEKOLAH
 SD KRISTEN KARMEL II
Dsn. Thekelan, Desa Batur, Kec. Getasan
I. Visi
Mandiri, berprestasi, takut akan Tuhan

II Misi
A. Mandiri
v  Menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah.
v  Mengembangkan sikap peduli terhadap lingkungan.
v  Mengembangkan jiwa disiplin, kejujuran, kesopanan.
v  Mengali potensi diri anak untuk belajar hidup mandiri.
B. Berprestasi
v  Melaksanakan penbelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan kontektual.
v  Mendorong dan membimbing siswa untuk berlomba dalam berprestasi.
C. Takut akan Tuhan
v  Mewujudkan sikap ahklak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
v  Mendorong dan membimbing siswa untuk mewujudkam iman.
III  Nilai yang dikembangkan
            Budaya sekolah ;salam, sapa
a)      Nilai kesopanan
b)      Nilai kedisiplinan
c)      Nilai cinta budaya
d)     Nilai kejujuran


VI Target yang ingin dicapai
a. Prestasi akademik
v  Lomba Mapel                                                  : 5 besar tingkat kecamatan
v  Lomba LCC                                                    : 10 besar tingkat kecamatan
v  Lomba Olymoiade IPA dan Matematika       : 10 besar tingkat kecamatan
v  Lomba siswa berprestasi                                 : 5 besar tingkat kecamatan
b. Prestasi non akademik
v  Lomba prajuritan                                 : 5 besar tingkat kecamatan
v  Lomba  vocal group                            : 10 besar tingkat kecamatan
v  Lomba mocopat                                  : 10 besar tingkat kecamatan
v  Lomba gambar                                    : 5 besar tingkat kecamatan
v  Lomba seni rupa                                  : 10 besar tingkat kecamatan
v  Lomba kreatifitas                                : 10 besar tingkat kecamatan
v  Pramuka Siaga                                    : 10 besar tingkat kecamatan
v  Pramuka Penggalang                           : 10 besar tingkat kecamatan
v  Senam                                                 : 5 besar tingkat kecamatan
  v  Gerak Jalan                                         : 10 besar tingkat kecamatan 
c. Target kelulusan : 100%
d. Target kenaikan  : 100%

V. Usaha-usah untuk mencapai target
a. Prestasi Akademik
v  Diadakan pelajaran tambahan 1 minggu 2 kali          
v  Peningkatan usaha sarana penunjang
b. Non akademik
v  Diadakan ekstrakurikuler sesuai bakat siswa
v  Penyediaan sarana penunjang
c. Target kelulusan
v  Diadakan pelajaran tambahan
v  Pembelian buku penunjang
d. Kenaikan kelas
v  Peningkatan mutu pelajaran
v  Diadakan perbaikan dan pengayaan
v  Pengadaan bank soal kelas
v  Pembelian buku-buku pelajaran
 

RKAS in disusun dan dikelola oleh dewan guru, kepala sekolah Komite, masyarakat dan yayasan.
Salah satu pelajaran penting yang didapat dari MBS yaitu siswa mempunyai moral tentang kesadaran kejujuran dan saling menghormati antara yang tinggi, terutama baik antara sesame murid maupun terhadap orang yang lebih tua.
 B. Perkembangan implementasi Pilar 1 tentang manajemen sekolah
1. Sejak diintrodusir MBS, siapa saja yang pernah menjabat kepala sekolah di SD ini?
Ø  Suwarno A Ma.Pd
Ø  Loso SE

2. Karakter kepemimpinan masing-masing kepala sekolah terkait MBS?
Ø  Suwarno : Kepemimpinannya bagus .
Ø  Loso        : Mempunyai visi untuk maju dan orangnya tegas dan berani. Terlihat membentuk visi dan misi sekolah dengan melihat prospek di lingkungan sekolah serta dalam persiapan lomba.
3. Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh setiap kepala SD ini terkait dengan implementasi: transparansi, partisipasi, kemandirian dan akuntabel?
Ø  Transparansi    : diadakannya musyawarah bersama untuk mengambil keputusan bersama, adanya keterbukaan, saat kepala sekolah akan membelanjakan uang tentu dengan sepengetahuan bendahara, dan semua kegiatan ada laporannya dengan rinci, jelas, dan disertakan pula bukti-buktinya seperti kwitansi.Melalui rapat komite yang dilaksanakan tiap 3 bulan sekali.
Ø  Partisipasi        : orang tua ikut berpartisipasi dalam rapat dan musyawarah, mempersiapkan anak saat akan mengikuti lomba, serta membahas permasalaha-pernasalahan yang ada.dll. Tiap tahun melakukan pertemuan untuk mengangarkan biaya. Sebanyak 3 kali dalam periode awal semester1, akhir semester 1, dan akhir semester 2. Mengumpulkan Kepsek, para guru, wali dan komite.
Ø  Kemandirian   : sekolah punya tanggung jawab secara utuh untuk mengelola dan menyusun KTSP sendiri.
Ø  Akuntabel       : pertanggungjawaban laporan dengan pembuatan sebuah LPJ yang dipertanggung jawabkan kepada kolite, orangtua murid (rencana kegiatan dan anggaran sekolah) seta yayasan.
4. Tingkat keberhasilan implementasi MBS?
Ø  Siswa menjadi terbiasa jujur, saling menghormati peningkatan dalam hal kesopanan dan budi pekerti.
Ø  Bersungguh-sungguh dalam kegiatan sekolah, baik dalam proses belajar mengajar ataupun kegiatan ekstra.

5. Faktor pendukung dan kendala yang dihadapi setiap kepala sekolah, dan cara mengatasinya?
- Pendukung    : Dukungan dari siswa, guru, kepala sekolah,komite sekolah dan yayasa.
- Kendala        : berhubung kesadaran waktu yang masih kurang dari orang tua, sehingga setiap pertemuan sering molor.

6. Pengalaman unik yang terjadi di SD ini terkait dengan pengelolaan SD oleh setiap kepala sekolah?
Kemenangan-kemenangan dari berbagai lomba di tiap-tiap perlombaan.

7. Pelajaran penting dari pengalaman kepala sekolah menerapkan MBS di SD ini?
Antara pihak sekolah, komite,masyarakat dan yayasan saling bersinergi atau bersama-sama bekerja sama demi kemajuan sekolah dan siswa. Setelah adanya BOS, peran PSM dalam bentuk dana agak berkurang, tapi dalam bentuk yang lain masih ada, seperti : saat ada lomba, orang tua masih berperan mengantar anaknya ikut lomba, mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan (missal transport) dan memberi dukungan.

C. Perkembangan Pilar 2 PAKEM
1. Sejak diintrodusir PAKEM, siapa saja yang pernah memprakarsai pembentukan dewan guru di SD ini?
- Kepala sekolah dan Komite.
2. Karakter aktor utama untuk berfungsinya Dewan Guru terkait PAKEM dalam MBS dan peran anggota yang lain?
Kepala sekolah yang selalu mendorong dan memberi motivasi pada guru-guru untuk selalu mengembangkan kegiatan belajar mengajar.

3. Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh Dewan Guru dan kepala sekolah dalam implementasi PAKEM?
Kepala sekolah bersama-sama dengan guru berusaha untuk membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih menyenangkan demi peningkatan prestasi siswa. Memajang hasil karya anak yang bagus akan memotivasi siswa karena anak menjadi bangga.
4. Tingkat keberhasilan implementasi PAKEM oleh masing-masing guru?
Sebagaimana telah dikatakan bahwa dengan adanya PAKEM, guru diberi kewenangan sepenuhnya didalam mengelola kegiatan pembelajaran mereka dikelas yang terkait dengan nilai-nilai yang dikembangkan sekolah (kesopanan-budi pekerti). Maka Kepala sekolah bersama-sama dengan guru berusaha untuk membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih menyenangkan demi peningkatan prestasi siswa. Misalnya selalu memberi pujian kepada hasil anak yang bagus akan memotivasi siswa karena anak menjadi bangga. Namun masih ada yang kurang, kadang guru-guru masih engan merubah cara mengajar karena sudah terbiasa mengajar dengan cara/metode pengajaran yang lama.
Akan tetapi setelah adanya PAKEM tingkat kelulusan dan tingkat kenaikan siswa di SD Kristen Karmel 2 ini mengalami peningkatan yang bagus. Selain itu yang penting siswa-siswi di sini merasabetah dan termotivasi didalam mengikuti program belajar-mengajar disekolah.
5. Faktor pendukung dan penghambat suksesnya PAKEM dan jalan keluarnya?
Pendukung      :Dukungan dari kepsek, yayasan,komite yang didukung wali murid, serta dana BOS yang dapat digunakan untuk membeli sarana pendukung pengajaran..
Hambatan dan upaya mengatasinya   :
Ø  Pengalaman/pengetahuan para guru mengenai pembelajaran PAKEM yang masih kurang. Hal ini kadang malah sering membuat  guru bingung dan mengakibatkan guru engan untuk mengubah cara mengajar mereka.
Maka adanya supervisi yang dilakukan setiap 1 kali dalam seminggu diharapkan mampu membantu guru agar lebih mendalami tentang PAKEM. Selain itu juaga melakukan study banding di SD Mangunan, Solo. Yang dilakukan oleh Kepsek dan semua guru,dengan harapan meberikan motivasi kepada guru.
Ø  Sarana perpustakaan yang kurang mendukung karena masih menjadi satu dengan gudang sekolah. Hal ini membuat Susana diperpustakaan yidak menunjang atau tidak membuat anak betah belajar disana karena pengap. Untuk masalah ini Lepsek sedang mengusahakan dana untuk membangun ruangan perpustakaan sendiri yang terpisah dari gudang. Dengan harapan siawa-siswi menjadi nyaman ketika diperpustakaan.
Ø  Petugas perpustakaan yang masih minim perihal penataan ruang, Kepsek mengirim petugas tersebut untuk belajar di UKSW dengan dana sekolah. Dengan tujuan petugas perpustakaan dapat menciptakan Susana yang kondusif dan nyaman kepada siswa0siswi ketika belajar diperpustakan.

6.Pengalaman unik yang terjadi terkait dengan PAKEM SD ini oleh setiap guru?
            Prestasi anak semakin meningkat yang dibarengi dengan peningkatan anak dalam bidang kesopanan dan budi pekerti. Tingkat kelulusan dan kenaikan kelas juga semakin baik.

7. Pelajaran penting dari pengalaman para guru SD ini menerapkan PAKEM?
Dengan tuntutan untuk menghadirkan suatu pengajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyengkan dalam kelas, guru termotivasi untuk selalu meningkatkan kreativitas mereka dalam kegiatan dikelas. Hal ini menjadikan para guru lebih berani mengunakan metode mengajar yang selalu bervariasi dan beragam supaya siswa-siswi selalu bersemangat ketika belajar.
D. Perkembangan pilar 3 Peran Serta Masyarakat
1.    Sejak diintrodusir MBS, siapa saja yang pernah menjabat kepala sekolah di SD ini?
·         Bpk. Suwarno A.Ma.Pd
·         Bpk. Loso S.E

2.    Karakter kepemimpinan masing-masing ketua komite sekolah terkait peran serta masyarakat dan peran anggota pengurus komitesekolah yang lain?
a. Ketua
1.  Ketua I Bpk. Stefanus Rusmin
2.  Ketua II Bpk. Tugimin
b. Sekertaris
1. Ibu Suprihati
2. Bpk. Pamin
c. Bendahara
1. Bpk. Ngadimin
2. Bpk. Satiman
d. Anggota
I. Sosial, budaya, pendidikan
·    Bpk. Sudar                   Bidang Sosial.  
·    Bpk. Parlan                  Bidang Budaya.
·    Bpk. Sarmin                 Bidang Pendidikan.
II. Bidang sarana prasarana pembangunan
·    Bpk. Yahya
·    Bpk. Pardi

3. Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh Komite Sekolah SD ini terkait dengan  transparansi, partisipasi, kemandirian dan akuntabel sekolah; demikian juga terkait dengan PAKEM dan penggalangan peran serta masyarakat?
       Upaya-upaya yang dilakukan oleh Komite Sekolah SD ini terkait dengan PAKEM dan penggalangan Peran Serta Masyarakat yaitu dengan dilakukannya rapat komite setiap 3 bulan sekali untuk mengevaluasi hasil kerja yang dilakukan Komite selama program tersebut berlangsung.
4. Tingkat keberhasilan implementasi PSM dan Komite Sekolah?
     Walaupun tingkat persentase tidak mencapai 100% namun, kondisi siswa banyak mengalami peningkatan yang cukup baik didalam segala hal.
5. Faktor pendukung dan penghambat/kendala komite sekolah dalam MBS dan jalan keluarnya?
     Sampai saat ini Komite Sekolah berjalan dengan baik. Bahkan untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar, sekolah memasukan Bpk. Kadus (Bpk. Parlan) kedalam Komite Sekolah untuk menjadi motivator dalam peran serta masyarakat.
     Sebenarnya telah dibentuk juga organisasi alumni, akan tetapi tetapi partisipasinya masih kurang dapat dirasakan. Dikarenakan sulinya untuk melakukan komunikasi antara satu dengan yang lain.. Jadi mungkin salah satu jalan keluarnya dengan mencari waktu untuk mempertemukan mereka semua.

6. Pengalaman unik yang terjadi terkait dengan pengelolaan komite sekolah?
     Adanya ekstra kurikuler seni tari prajuritan, olah raga, pramuka, dan persiapan lomba mapel.

7. Pelajaran penting dari pengalaman komite sekolah menerapkan MBS di SD ini?
       Kepala sekolah dan guru harus selalu berhubungan satu sama lain. Walaupun saat kepala sekolah tidak ada ditempat tapi kepala sekolah tetap membimbing segala sesuatu yang ada atau terjadi di sekolah walaupun dalam jarak jauh.
     Sebelum ada MBS sepertinya sekolah berdiri sendiri dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan setiap kegiatan sekolah. Namun dengan adanya MBS (PSM) melahirkan dukungan baik dalam beneuk materi ataupun tidak. Hal ini mennandakan meningkatnya kesadaran semua pihak tentang  arti pentingnya pendidikan.

II. Pembahasan
1. Manajemen Sekolah
     Manajemen SD Kristen Karmel 2  Tekelan telah memenuhi standart manajemen sekolah yang sudah ada. SD ini memiliki tingkat manajemen yang sudah teratur, dengan adanya tingkat pengaturan dan pengelolaan. Dari segi administrasi, pencapaian ( RKAS dan RKPS ) beserta laporan pertanggungjawabannya didalam setiap pertemuan untuk mengangarkan biaya. Sebanyak 3 kali dalam periode awal semester1, akhir semester 1, dan akhir semester 2. Dengan mengumpulkan          Kepsek, para guru, wali dan komite. Visi misi yang disusun dengan semua pihak dan terpajang di depan sehingga selalu dapat dibaca oleh siapa saja. Dengan melihat keadaan yang dibutuhkan didalam lingkungan Sekolah (kesopanan dan budi pekerti). Dan terdapat Renstra agar sekolah dapat mempunyai tujuan yang dalam waktu tertentu dapat memajukan sekolah dengan pesat.
     Setelah menerapkan MBS, sekolah dapat memberdayakan beberapa hal berikut.
Ø Menyadari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi sekolah tersebut. Dapat dilihat dari setiap rapat guru setiap minggu dan pertemuan-pertemuan yang membahas hal-hal yang dibutuhkan untuk kemajuan sekolah.
Ø Mengetahui sumber daya yang dimiliki dan input pendidikan yang akan dikembangkan
Ø Mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk kemajuan sekolah.
Ø Pertanggungjawaban terhadap orangtua, masyarakat, lembaga/yayasan, dan pemeritah dalam  penyelengaraan sekolah.
2. PAIKEM
Untuk Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan di SD ini juga sudah cukup memenuhi standar MBS yang di paparkan. Tugas pokok guru yang mereka pegang telah dikerjakan dengan baik. Guru memahami silabus dan RPP dengan benar, .mengajar dengan kreatif dengan metode dan media yang cukup. Sehingga anak dapat konsentrasi dalam belajar.
Ada program tahunan dan program semester yang jelas dan di buat dengan tepat yang baik dan menyusun rencana strategis yang jelas. Dalam proses pembalajaran guru juga membuat pertanyaan yang berkualitas, sehingga pembelajaran menjadi aktif. Ada umpan balik dan evaluasi serta refleksi di akhir pembelajaran.
       Sekolah ini juga menggunakan Kriteria Ketuntasan Belajar yang sudah jelas dan di terapkan di sekolah dengan semaksimal mungkin. Dalam penilaian yang dilakukan guru memantau belajar dari proses sampai hasil dari pembelajaran.
       PAIKEM ada kerena adanya pandangan  dari Bapak Suwarno bahwa kita harus mengimbangi perkembangan iptek, sosial, politik, sosial budaya yang semakn lama semakin cepat. Maka siswa harus diberi bekal kemampuan untuk memenuhi kebutuhan manusia modern-mandiri, berkerjasama, berpikir kritis, dan memcahkan masalah. Dan hal-hal yang muncul atau dapat dirsakan didalam kegiatan proses belajar mengajar adalah:
Ø Dalam belara terasa lebih efektif.
Ø Siswa-siswi lebih kriris terhadap apa yang disampaikan oleh guru.
Ø Siswa-siswi lebih kreatif dalam mengikuti kegiatan sekolah.
Ø Suasana atau kondisi belajar bervariasi supaya ank tidak jenuh ketika mengikuti pelajaran.
Ø Meningkatnya kematangan emosional/sosial terkait dengan adanya visi sekolah (kesopanan_budi pekerti).
            Hal-hal inipun sampai sekarang masih dapat dirasakan.
3. PSM ( Peran Serta Masyarakat )
Dari komite sekolah juga sudah menjalankan seluruh fungsi dan tugas dengan bekerja sama antara orang tua dan pihak sekolah. Komite  sangat medukung, pemberi pertimbangan, pengontrol dan mediator antara pihak sekolah dan orang tua murid. Partisipasi komite yang cukup, sumbangan dari orangtua/murid dikelola oleh komite dan dilaporan sebagai laporan pertanggung jawaban setiap 3 kali dalam setahun.
Menurut kami, SD Kristen Karmel 2 menggunakan model MBS dengan kontrol secara seimbang terlihat dengan orang tua siswa dan kelompok masyarakat saling bekerjasama secara seimbang.
Peran serta masyarakat yang telah dilakukan untuk kemajuan sekolah antara lain.:
Ø Peran serta dalam menggunakan jasa yang ada. Masyarakat memanfaatkan jasa sekolah dengan memasukan anak kesekolah.
Ø Peran serta dalam memberikan kontribusi dana, bahan dan tenaga. Dapat dilihat ketika masyarakat ikut membantu dalam mempersiapkan anak-anak mereka mengikuti lomba Seni Tari Kuda Lumping.
Ø Peran secara pasif, ketika merka menyesetujui dan menerima setiap keputusan dalam setiap pertemuan.
Ø Peran serta melalui konsultasi, adanya konsultasi antara orangtua dengan guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa.
Ø  Peran serta dalam pelayanan untuk kegiatan yang ada dalam sekolah.
Ø Peran serta untuk menjadi sumber belajar ketika proses belajar mengajar, atau menjadi guru dadakan/guru tamu.
Ø Peran serta dalam pengambilan keputusan dalam rapat pertemuan guru orangtua ataupun rapat komite.
SD Kristen Karmel 2 sudah berusaha keras untuk melakukan Manajemen Berbasis Sekolah dengan sebaik-baiknya. Dan dengan pelaksanaan yang sudah berjalan MBS sudah benar meskipun tidak semua berjalan dengan yang diinginkan. Dengan data yang di peroleh seperti RKAS dan RKPS sudah menunjukkan bahwa sekolah sudah mengunakan prinsi-prinsip MBS yang di tentukan oleh Badan Satuan Pendidikan.
 
Bab IV
Penutup
1.      Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang mendetail di atas. Maka MBS yang ada di SD Kristen Karmel 2, kami simpulkan sebagai berikut:
     1. Manajemen Sekolah
     Manajemen SD Kristen Karmel 2  Tekelan telah memenuhi standart manajemen sekolah yang sudah ada. SD ini memiliki tingkat manajemen yang sudah teratur, dengan adanya tingkat pengaturan dan pengelolaan. Dari segi administrasi, pencapaian ( RKAS dan RKPS ) beserta laporan pertanggungjawabannya didalam setiap pertemuan untuk mengangarkan biaya. Sebanyak 3 kali dalam periode awal semester1, akhir semester 1, dan akhir semester 2. Dengan mengumpulkan Kepsek, para guru, wali dan komite. Visi misi yang disusun dengan semua pihak dan terpajang di depan sehingga selalu dapat dibaca oleh siapa saja. Dengan melihat keadaan yang dibutuhkan didalam lingkungan Sekolah (kesopanan dan budi pekerti). Dan terdapat Renstra agar sekolah dapat mempunyai tujuan yang dalam waktu tertentu dapat memajukan sekolah dengan pesat
2. PAIKEM
Untuk Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan di SD ini juga sudah cukup memenuhi standar MBS yang di paparkan. Tugas pokok guru yang mereka pegang telah dikerjakan dengan baik. Guru memahami silabus dan RPP dengan benar, .mengajar dengan kreatif dengan metode dan media yang cukup. Sehingga anak dapat konsentrasi dalam belajar.
Ada program tahunan dan program semester yang jelas dan di buat dengan tepat yang baik dan menyusun rencana strategis yang jelas. Dalam proses pembalajaran guru juga membuat pertanyaan yang berkualitas, sehingga pembelajaran menjadi aktif. Ada umpan balik dan evaluasi serta refleksi di akhir pembelajaran.
       Sekolah ini juga menggunakan Kriteria Ketuntasan Belajar yang sudah jelas dan di terapkan di sekolah dengan semaksimal mungkin. Dalam penilaian yang dilakukan guru memantau belajar dari proses sampai hasil dari pembelajaran.
3. PSM ( Peran Serta Masyarakat )
Dari komite sekolah juga sudah menjalankan seluruh fungsi dan tugas dengan bekerja sama antara orang tua dan pihak sekolah. Komite  sangat medukung, pemberi pertimbangan, pengontrol dan mediator antara pihak sekolah dan orang tua murid. Partisipasi komite yang cukup dan menyusun laporan sebagai laporan pertanggung jawaban setiap 3 kali dalam setahun..
Menurut kami, SD Kristen Karmel 2 menggunakan model MBS dengan kontrol secara seimbang terlihat dengan orang tua siswa dan kelompok masyarakat saling bekerjasama secara seimbang.
2.      Saran
Saran dari kelompok kami diantarannya yaitu :
a.    Menumbuhkan kesadaran seluruh komponen pendidikan, akan pentingnya manajemen berbasis sekolah yang memberikan kewenangan penuh (otonomi) kepada sekolah dan guru dalam mengelola sendiri  pendidikan. Karena tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal,efektif,dan efisien.
b.    MBS juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik, guru-guru, serta kebutuhan masyarakat setempat.
c.    Untuk memenuhi persyaratan pelaksanaan MBS, kepala sekolah, guru, staf (misal penjaga perpustakaan), dan tenaga administrasi harus memenuhi persyaratan seperti pemahaman prinsip-prinsip MBS sifat yaitu profesional dan manajerial mereka harus memiliki pengetahuan yang  dalam tentang peserta didik dan prinsip-prinsip pendidikan, sehingga segala keputusan yang diambil didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan pendidikan.
d.   Sekolah harus siap dengan hambatan yang ada, jadi harus mengkoordinasikan semua pihak yang terkait dengan sebaik mungkin.
e.    Bagi orang tua dan juga masyarakat harus lebih menyadari tentang pendidikan anak-anaknya, jadi mau ikut serta berpartisipasi dalam proses kemajuan anak didik dan sekolah.
Daftar Pustaka
Ra’uf. 2005. Program Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: BP. Darma Bhakti